Di antara gedung-gedung tinggi, resort mewah, dan kota metropolis yang ramai, Cebu tetap dan akan selalu menjadi salah satu tempat paling bersejarah di Filipina. Berperan penting dalam sejarah negara ini, Cebu mengundang tidak hanya penggemar sejarah tetapi juga kamu yang ingin tahu lebih banyak tentang Filipina melalui tempat wisata di Cebu. Untuk sepenuhnya menyelami Cebu, pastikan untuk mengunjungi situs budaya yang bersejarah berikut ini.
1. Basilica Minore del Santo Niño de Cebu
Jelas merupakan sebuah landmark budaya yang tidak boleh dilewatkan di Cebu, Basilica del Santo Niño bukan hanya gereja tertua di negara itu tetapi juga menyimpan sejarah dan tradisi agama Katolik di Filipina. Menelusuri sejarahnya kembali ke masa Ferdinand Magellan, tempat ini telah mengalami tiga kali kebakaran dan gempa bumi pada tahun 2013 yang meruntuhkan menara tempat lonceng bergantung. Gereja Santo Nino, sebagaimana penduduk setempat menyebutnya, berfungsi sebagai tempat suci Santo Nino yang dibawa oleh Magellan sendiri.
Hari ini, tempat ini dikunjungi umat beragama dan wisatawan. Kagumi arsitekturnya, tetapi yang terpenting, amati tradisi agama Kristen dan Katolik yang mendalam di kalangan penduduk setempat.
Basilica del Santo Niño
Alamat: Osmeña Boulevard, corner P. Burgos Street Cebu City
BIaya: gratis
Jam Buka: Buka setiap hari. Senin - Kamis & Sabtu: tutup pukul 19:00, Jumat: tutup pukul 21:00, Minggu: tutup pukul 20:30
Kontak: +63 032 255 6698
Makanan terdekat: Cebu La Fortuna Bakery
2. Salib Magellan
Situs salib yang ditanam orang Spanyol pada saat kedatangan mereka diabadikan di Salib Magellan atau Magellan’s Cross, tepat di luar Basilica del Santo Nino. Untuk mencegah orang-orang mencuri potongan salib karena mereka percaya salib tersebut memiliki kekuatan supernatural, salib itu dibungkus kayu yang dikenal dengan nama “tindalo”. Beberapa orang berpendapat tempat ini tidak begitu menarik, tetapi Magellan’s Cross adalah karya bersejarah utama, melambangkan awal penaklukan Eropa di kepulauan yang mengubah sejarah Filipina dan menjadikannya seperti sekarang ini.
3. Benteng San Pedro
Dari Magellan’s Cross, berjalanlah selama 5 menit menuju Benteng San Pedro, benteng pertahanan militer yang dibangun oleh Miguel Lopez de Legazpi, penjelajah Spanyol yang berhasil membangun koloni Spanyol di Filipina, hampir 45 tahun setelah Magellan menginjakkan kaki di Cebu. Meskipun kecil, Benteng San Pedro merupakan benteng tertua di negara ini. Saat ini, benteng ini menjadi daya tarik populer di kota.
Merupakan suatu kawasan damai di balik tembok di pusat kota, kamu bisa berjalan di sekitar temboknya dan melihat pemandangan Plaza Independencia dan pelabuhan. Kunjungi museumnya atau lihat batu bata karang dan meriam. Bisa dikunjungi anak-anak, Benteng San Pedro menawarkan tempat dan sejarah untuk dinikmati keluarga.
Benteng San Pedro
Alamat: A. Pigafetta Street Cebu City
BIaya: kurang dari 1 USD
Jam Buka: 07:00 - 19:00
Kontak: +63 32 256 2284
You might be interested in these Airbnbs!
4. Jalan Colon
Jalan yang sibuk di Cebu dengan bangunan-bangunannya yang sudah berusia puluhan tahun ini berfungsi sebagai satu pasar besar di mana penduduk setempat berbelanja barang dengan harga murah. Tapi tahukah kamu, ini bukan hanya sekedar jalan tertua di Cebu? Cebu adalah kota tertua di Filipina, dan Jalan Colon adalah jalan tertua di negara tersebut dan sampai saat ini, tetap menjadi kawasan komersial yang berkembang.
Kamu bisa jalan-jalan di sepanjang jalan dan merasakan atmosfer perdagangan lokal yang sesungguhnya atau, kalau kamu tidak mau capek, naik taksi dan lihat aktivitas berlangsung di sekitarmu. Untuk penduduk setempat yang pulang kampung, Colon membawa nostalgia. Untuk wisatawan petualang, Colon membawa cerita unik Cebu di jalan yang sibuk ini. Tak perlu diragukan lagi, Jalan Colon adalah salah satu jalan bersejarah yang tidak boleh kamu lewatkan.
Cebu Island Tour Guide
Alp Asa
I was a former concierge staff of one of the prestigious hotels in Cebu. I had a training in Tour Guiding from the DOT (Department of Tourism). With my experience for over 10 years in hospitality industry and with the training I had from DOT. Hence, gives me the passion to show my city, neighboring islands and the cultures to my visitors. This is to ensure them for a Memorable, Priceless visit ... Read more
5. Kuil Tao
Mereka yang besar di Cebu pertama kali mengunjungi Kuil Tao dalam rangka kunjungan sekolah. Terselip di kawasan perumahan yang makmur (tidak mengejutkan kalau daerah ini disebut Beverly Hills), Kuil Tao terbuka untuk semua, baik yang menganut Taoisme maupun tidak. Dibangun pada tahun 1972, kuil ini masih menjadi salah satu destinasi budaya populer di Cebu. Mayoritas orang Cebu bergaris keturunan Tiongkok dan kehadiran Kuil Tao mencerminkan fakta bahwa Cebu merupakan Chinatown besar.
Kamu bisa melihat arsitektur Tiongkok, berjalan di sepanjang replika Tembok Besar Tiongkok, dan melihat naga. Kamu juga bisa mengamati prosesi keagamaan di Aula Utama atau bersantai dan melihat pemandangan kota. Mengunjungi Kuil Tao adalah aktivitas yang menyenangkan untuk beristirahat sejenak dari kehidupan kota Cebu yang ramai.
Kuil Tao
Alamat: Beverly Hills, Cebu City
6. Rumah Leluhur Yap-Sandiego
Meskipun banyak kawasan Cebu yang hancur parah akibat Perang Dunia Kedua, beberapa bangunan tua tetap berdiri. Salah satunya adalah Rumah Leluhur Yap-Sandiego yang terletak di Distrik Parian, kawasan Tionghoa di Cebu. Rumah itu dibangun pada abad ke-17, menjadikannya rumah hunian tertua di Filipina. Seperti kebanyakan bangunan di Cebu, bangunan ini terbuat dari batu koral dan atap Tisa (genteng tanah liat). Kayu keras yang tahan lama seperti molave juga digunakan. Kunjungi ruang tamu dan ruang makan untuk melihat bagaimana orang-orang dulu hidup dan lihat beberapa bagian interior rumah, beberapa di antaranya setua rumah itu sendiri, mulai dari benda-benda keagamaan sampai peralatan makan.
Rumah Leluhur Yap-Sandiego
Alamat: Lopez Jaena corner Mabini St. Parian, Cebu City
Biaya: mulai 1,25 USD
Jam Buka: 09:00 - 19:00
Durasi: sekitar 45 menit sampai 1 jam
Kontak: +63 32 514 3002
Website: Rumah Leluhur Yap-Sandiego
7. Museum Casa Gorordo
Kamu yang berencana mengunjungi museum-museum di Cebu tidak boleh melewatkan Casa Gorordo, rumah leluhur yang berubah menjadi museum. Dibangun pada tahun 1850, Casa Gorordo baru saja direnovasi, lengkap dengan museum multi-aspek interaktif, dengan gadget tablet untuk para tamu dan kafe museum. Rumah ini dibangun oleh Alejandro Reynes dan kemudian dibeli oleh Juan Isidro Gorordo. Rumah ini unik karena terdapat kapel di dalamnya. Salah satu pemiliknya, Juan Bautista Gorordo, merupakan uskup pertama Cebu. Lantai dasarnya merupakan museum interaktif di mana kamu bisa belajar tentang sejarah dan warisan Cebu.
Jelajahi rumah ini dan bayangkan kamu hidup di tengah-tengah kaum elit lokal. Kamu bisa melihat ruang belajar Uskup Gorordo, dengan salinan otentik Noli Me Tangere, sebuah novel anti-rohaniwan yang ditulis oleh Jose Rizal, salah satu pemicu Revolusi Filipina melawan Spanyol.
Museum Casa Gorordo
Alamat: Eduardo Aboitiz Street (dulunya Lopez Jaena Street), Cebu City
Biaya: mulai 2 USD (diskon 20% untuk warga senior, siswa sekolah menengah dan mahasiswa)
Jam Buka: 09:00 - 17:00. Tutup pada hari Senin
Kontak: +63 32 411 1767
Makanan terdekat: Ada kafe di area museum
Website: Museum Casa Gorordo
8. Kuil Mactan
Yang harus dilakukan ketika berada di Pulau Mactan adalah mengunjungi Kuil Mactan, salah satu tempat wisata pertama di pulau tersebut. Kuil Mactan dibangun untuk menghormati Pertempuran Mactan dan para pemimpin kedua kubu: Lapu Lapu dan Ferdinand Magellan. Kamu bisa melihat mural yang menggambarkan pertempuran pada tahun 1521 yang berujung pada kematian Magellan, dan poin penting dalam sejarah membuktikan bahwa orang-orang Cebu tidak pernah tunduk pada orang asing tanpa pertarungan sengit.
Tubuh Magellan tidak pernah ditemukan dan monumen Magellan dibangun dengan obelisk bertuliskan “Gloria Espanola”. Fitur utama kuil ini adalah patung berotot penguasa setempat, Lapu Lapu (kota ini dinamai untuk menghormatinya) setinggi 20 meter (65,6 kaki), yang juga dipercaya sebagai pahlawan pertama Filipina.
9. Kota Peninggalan Carcar
Kota Carcar di Cebu selatan bukan hanya merupakan “Ibukota Sepatu Cebu”. Kota ini juga lebih dari sekedar chicharon (kulit babi goreng) dan lechon. Di Carcar, tidak seperti kota-kota lain di Cebu, terdapat struktur bangunan terpelihara dengan jumlah tertinggi, dan karenanya juga dikenal sebagai Kota Peninggalan. Ikuti tur jalan kaki keliling kota mulai dari alun-alun kota dan gereja parokinya, St. Catherine of Alexandria, dengan kubah-kubahnya yang dipengaruhi bangsa Moor. Biara gereja juga merupakan salah satu yang tertua di Cebu.
Beberapa bangunan peninggalan kota lainnya termasuk Sekolah Dasar Upland (1905) dan salah satu gedung St. Catherine’s College (1921). Museum kota ini dulunya merupakan rumah sakit wanita dan anak-anak dan merupakan bangunan kecil dengan kisi-kisi dan pagar melengkung. Jangan lewatkan rumah-rumah peninggalan Carcar, beberapa di antaranya berasal dari tahun 1859.
10. Gereja Boljoon
Cebu bagian selatan terus mengundang wisatawan dengan pantainya yang indah, puncak-puncak gunung yang menakjubkan, dan hiu paus. Namun, pesona gereja ini membuat sulit rasanya untuk tidak mampir sejenak. Kompleks Gereja Boljoon adalah harta bersejarah, bukan hanya karena fungsinya tetapi juga peran yang dimainkannya. Gereja yang menghadap ke laut ini merupakan benteng melawan para perampok budak Moro dengan menara pengawal yang dibangun lengkap dengan artileri.
Biaranya sekarang berfungsi sebagai museum. Di samping gereja, terdapat sekolah dari tahun 1940, sementara di sisi lain terdapat reruntuhan pemakaman abad ke-18. Penggalian arkeologis menemukan situs pemakaman, lengkap dengan guci penguburan, kalung, dan benda-benda lainnya. Gereja dengan pediment segitiga dan relief bas, serta lukisan langit-langitnya, sama-sama luar biasa.
Tempat lahirnya budaya Filipina
Situs-situs budaya dan tempat-tempat peninggalan ini benar-benar dibanggakan oleh orang-orang Cebu serta digandrungi oleh wisatawan lokal dan sekarang oleh pengunjung internasional yang ingin mengenal Cebu lebih dalam, melalui masa lalunya. Cebu telah mempertahankan budaya dan warisannya selama bertahun-tahun dan telah berhasil berpadu dengan modernitas. Lebih dari sekedar struktur yang indah, di sinilah warisan Cebu dijaga selamanya. Mengunjungi berbagai objek wisata budaya di kota yang begitu kaya akan sejarah akan selalu menjadi sorotan, ketika berada di Cebu.
Sejarah
Dapatkan Trip101 di kotak masuk Anda
Berhenti berlangganan dalam satu klik. Lihat kebijakan Kebijakan Privasi informasi lebih lanjut tentang cara kami menggunakan data Anda
Create an account to