Temukan Surga Dunia Di Desa Shangri-La, Tiongkok

Temukan Surga Dunia Di Desa Shangri-La, Tiongkok
Trip101 Editorial
Trip101 Editorial 
Diterbitkan
| 4 menit membaca

Novel James Hilton pada tahun 1933, yang berjudul “Lost Horizon”, menggambarkan Desa Shangri-La sebagai surga duniawi yang terisolasi dari dunia luar dan penuh dengan orang-orang yang selalu merasa bahagia. Memang Shangri-La versi Hilton merupakan fiksi belaka, tetapi Desa Shangri-La di Tiongkok menawarkan nuansa surgawi yang dijanjikan oleh ketenarannya. Terletak di titik di mana Tibet, Sichuan, dan Yunnan bertemu, desa ini berfungsi sebagai pintu masuk ke kekayaan sejarah Tibet. Gunung-gunung yang tinggi, padang rumput yang tak berujung, dan ngarai yang megah menawarkan latar belakang yang menakjubkan untuk petualanganmu. Jadi, apa saja pemandangan dan daya tarik utama di tanah ajaib ini? Baca lebih lanjut untuk mencari tahu.

1. Tiger Leaping Gorge

Yangzi River - by Peter Morgan
Source: Photo by Wikimedia Commons user Peter Morgan from... used under CC BY 2.0

Nama Tiger Leaping Gorge berasal dari kisah seorang pemburu yang mengejar harimau (tiger) besar. Pada titik ngarai (gorge) yang paling sempit, harimau itu melompat (leaping) sejauh 25 meter (82 kaki) di atas sungai dan melarikan diri tanpa luka. Melalui nama ngarai ini, legenda pun berlanjut. Kamu tidak perlu melompati sungai, tetapi perjalanan ini merupakan suatu keharusan untuk setiap pengunjung Desa Shangri-La. Pendakian di Tiger Leaping Gorge relatif mudah dan dapat diselesaikan dalam 2-3 hari. Pemandangannya yang menakjubkan akan membuat petualangan berhari-hari ini semakin mengesankan.

Dari Shangri-La, kamu bisa naik bus yang menuju Kunming, Lijiang, dan Dali. Bus-bus tersebut berangkat setiap jam dan biayanya sekitar 30 CNY (sekitar 64.000 IDR) per orang. Titik awal pendakian terdapat di Lijiang. Dari sini, kamu bisa naik bus mini untuk mencapai awal jalur pendakian (akan memakan waktu sekitar 4 jam). Tiket open ended untuk memasuki jalur dijual seharga 65 CNY (sekitar 138.000 IDR) dan dapat dibeli dari loket tiket di kedua ujung pendakian.

Ada banyak losmen yang terletak di berbagai titik di sepanjang jalur pendakian. Akomodasi yang tersedia mulai dari tempat tidur bergaya asrama hingga kamar pribadi dilengkapi kamar mandi en suite. Kamu bisa memilih akomodasi berdasarkan kecepatan daki dan kondisi cuaca. Kecuali kamu pergi dengan grup besar atau selama salah satu liburan besar Tiongkok, tidak perlu memesan akomodasi terlebih dahulu.

Tiger Leaping Gorge

Alamat: Shangri-La, Deqen, Yunnan, Tiongkok

Website: Tiger Leaping Gorge

Dikunjungi tempat ini?

2. Biara Songzanlin

Songzalin Monastery main prayer hall roof 1
Source: Photo by Wikimedia Commons user BrokenSphere used under CC BY-SA 3.0

Biara Songzanlin adalah biara Buddha Tibet terbesar di provinsi Yunnan. Konstruksinya selesai pada tahun 1681 setelah Dalai Lama memilih lokasinya berdasarkan ramalan. Biara telah dibangun kembali dan direnovasi berkali-kali dalam sejarahnya yang panjang, tetapi gaya tradisional Tibet-nya terus bertahan selama berabad-abad. Ada dua lamasery di Biara Songzanlin, yaitu Zhacang dan Jikang. Aula utama biara didekorasi dengan lukisan dinding indah yang menggambarkan dongeng dan legenda Buddha. Semua aula di bagian dalamnya didekorasi dengan patung-patung indah dan lukisan-lukisan elegan. Biara ini juga merupakan rumah bagi roda doa terbesar di dunia. . Biara ini terletak di ketinggian lebih dari 3.300 meter (10.827 kaki). Musim hujan di kawasan ini membentang dari bulan Juni hingga September. Musim semi dan musim panas adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Songzanlin karena cuacanya paling nyaman. Pada bulan-bulan musim dingin, biara tertutup salju. Meskipun ini mungkin memberikan kesempatan untuk mengambil foto-foto cantik, berkunjung ke biara pada musim dingin tidak kami rekomendasikan karena udaranya bisa jadi sangat dingin dan tidak nyaman.

Bus otomatis nomor 3 di Desa Shangri-la akan membawamu ke Biara Songzanlin tanpa pemberhentian. Untuk memasuki biara, ada biaya masuk 115 CNY (sekitar 243.000 IDR). Rencanakan untuk menghabiskan setidaknya dua jam di biara agar kamu bisa menjelajahi semua pemandangan indahnya.

Biara Songzanlin

Alamat: Shangri-La, Deqen, Yunnan, Tiongkok

Website: Songzanlin Monastery

Dikunjungi tempat ini?

3. Taman Nasional Potatso

Bita Lake, Potatso (Pudacuo) National Park, Diqing - panoramio
Source: Photo by Wikimedia Commons user Colin W used under CC BY-SA 3.0

Taman Nasional Potatso adalah taman nasional pertama di daratan Tiongkok. Terletak di pusat “Three Parallel Rivers” dan merupakan situs Peninggalan Alam Dunia UNESCO. Dalam bahasa Tibet, Potatso berarti “menyeberangi danau dengan perahu dibantu oleh dewa”. Taman ini adalah rumah bagi danau yang indah, lahan basah, hutan, padang rumput, arus perairan, tumbuhan dan hewan langka. Budaya dan tradisi Tibet juga merupakan bagian dari taman. Taman ini berjarak 22 km (13,5 mil) di sebelah barat daya kawasan pusat kota Shangri-la dan mencakup area seluas 298 km persegi (115 mil persegi). Biaya masuknya 138 CNY (sekitar 292.000 IDR) dan biaya bus wisatanya 120 CNY (sekitar 254.000 IDR). Rencanakan untuk menghabiskan setidaknya setengah hari di sini kalau kamu ingin melihat situs-situs utama.

Taman ini menyediakan rute yang telah ditentukan dan kamu akan melakukan perjalanan antar situs dengan naik bus wisata. Bus pertama membawamu ke Danau Shudu, lalu ke Padang Rumput Militang, dan akhirnya ke Danau Bita Hai. Situs-situs tersebut dihubungkan oleh papan kayu dan tersedia banyak area istirahat, toko makanan ringan dan papan petunjuk untuk memandumu. Taman Nasional Potatso buka dari tanggal 1 November hingga 31 Maret dari jam 8:00 pagi hingga jam 4:00 sore dan dari tanggal 1 April hingga 31 Oktober dari jam 7:30 pagi hingga 4:00 sore.

Taman Nasional Potatso

Alamat: E Ring Rd, Xianggelila Shi, Diqing Zangzuzizhizhou, Yunnan Sheng, Tiongkok

Website: Potatso National Park

Dikunjungi tempat ini?

4. Kota Kuno Dukezong

云南香格里拉独克宗古城1
Source: Photo by Wikimedia Commons user 蒋亦炯 used under CC BY-SA 3.0

Di antara 147 pedesaan Tibet di Tiongkok, Dukezong merupakan yang terbesar dan paling terpelihara. Kawasan ini juga merupakan rumah bagi komunitas Tibet kuno terbesar. Kota ini memiliki sejarah berusia 1.300 tahun serta pernah menjadi perhentian utama “Tea-horse Road” kuno dan tempat pertemuan orang-orang Han dan Tibet. Kota ini dikenal sebagai ‘jejak kaki Shangri-La’ dan 'kota cahaya bulan’ karena pada malam yang cerah, kota kuno ini memancarkan kilau warna perak. Cara hidup lama orang Tibet terpelihara dengan baik di Kota Tua Dukezong.

Catur ala Tibet dimainkan oleh penduduk setempat sebagaimana selama 1.000 tahun terakhir. Lonceng kuda masih terdengar di sepanjang jalan karavan kuno. Api unggun yang menyala di alun-alun kota setiap malam menyinari musisi lokal saat mereka bernyanyi dan memainkan instrumen tradisional. Pada tahun 2014, kebakaran besar menghancurkan banyak bangunan di Kota Kuno dan tempat ini ditutup untuk umum selama hampir dua tahun. Sekarang, Dukezong kembali beroperasi dan merupakan tujuan wajib saat kamu liburan di Desa Shangri-La karena dari sini kamu tinggal jalan kaki untuk menjangkau Kota Kuno Dukezong. Bersiaplah untuk menghabiskan setidaknya 3 hingga 4 jam menjelajahi kota, toko-toko dan arsitektur tradisional di sepanjang jalan.

Kota Kuno Dukezong

Alamat: Kota Kuno Dukezong, Tenggara Xianggelila, Desa Shangri-La 674400, Tiongkok

Website: Dukezong Ancient Town

Dikunjungi tempat ini?

Menemukan Shangri-La versimu sendiri

Desa Shangri-La adalah rumah bagi segudang pemandangan indah, penduduk setempat yang ramah, dan makanan lezat. Bahkan kalau fokus utama liburanmu adalah pegunungan Lhasa atau Provinsi Yunnan, Shangri-La bisa menjadi titik awal yang ideal. Ayo kunjungi kawasan yang diabadikan Hilton di “Lost Horizon” dengan kalimat, “My goodness, if you think of all the folks in the world who’d give all they’ve got to be out of the racket and in a place like this…

Finding your own Shangri-La

Shangri-La is home to a myriad of beautiful scenery, friendly locals and excellent food. Even if the main focus of your trip might be the mountains of Lhasa or the Yunnan Province, don’t make the mistake of treating Shangri-La as a simple starting point. Come view the land that Hilton immortalized in Lost Horizon with the lines, “My goodness, if you think of all the folks in the world who’d give all they’ve got to be out of the racket and in a place like this…”

Adakah tempat yang harus dilihat yang kami lewatkan? Beritahu kami tentang hal tersebut di bagian komentar atau tulis postingan di sini untuk membantu sesama pelancong!
Pengungkapan: Trip101 memilih daftar di artikel kami secara independen. Beberapa listingan di artikel ini berisi link afiliasi.

Sejarah


Dapatkan Trip101 di kotak masuk Anda

Berhenti berlangganan dalam satu klik. Lihat kebijakan Kebijakan Privasi informasi lebih lanjut tentang cara kami menggunakan data Anda

With an unquenchable thirst for excellence and a passion for globe-trotting, the Trip101 Editorial Team vows to serve up nothing but the finest content. They're here not just to assist in crafting...Read more

 Ingin berkontribusi sebagai Pakar Lokal?
Explore Shangri-La
x
Sebarkan artikel menarik kami!
Back to top
Apakah Anda pernah mengunjungi salah satu dari tempat-tempat ini? Klik tombol ini untuk mengaktifkan fitur "Tambahkan Tip" kami dan bagikan pengalaman Anda.