Liburan Ke Surga Dunia: 7 Kegiatan Wisata Di Pulau Belitung, Indonesia

1. Pulau Lengkuas

Pulau Lengkuas di Kecamatan Sijuk akan membuatmu terpukau dengan deretan pohon palem, pasir putih lembut, laut biru kehijauan, dan batu granit besar. Karena arusnya yang tenang, tempat ini cocok untuk berenang dan snorkeling. Jelajahi dunia bawah laut untuk melihat berbagai jenis makhluk air, terumbu karang berwarna-warni, dan lebih banyak lagi keindahan batu granit.

Pulau ini juga terkenal dengan mercusuar Belandanya yang dibangun pada tahun 1882. Berdiri di ketinggian 50 meter (164 kaki), bangunan ini menawarkan pemandangan menakjubkan tidak hanya pulau ini tetapi juga objek wisata alam di sekitarnya. Kamu bisa sampai ke pulau hanya dengan 20 menit naik perahu dari Tanjung Kelayang dan 30-45 menit dari Tanjung Tinggi atau Tanjung Binga. Ongkos naik perahu sekitar 250.000-500.000 IDR.

Pulau Lengkuas

Alamat: Belitung, Pulau Belitung, Indonesia

Harga: Gratis

2. Pusat Konservasi Pulau Kepayang

Pulau Kepayang merupakan tempat unik karena selain snorkeling, menyelam, dan naik perahu kayak yang seru, pulau ini juga memberikan pengunjung kesempatan untuk membantu melindungi lingkungan alam Belitung. Kamu bisa menanam karang di taman karang yang indah atau mengunjungi cagar alam penyu untuk melepaskan bayi-bayi penyu begitu mereka cukup kuat untuk menerjang ombak.

Kamu tidak hanya akan bersenang-senang, tetapi juga berkontribusi untuk tujuan yang baik. Tenda dan bungalow tepi pantai tersedia kalau kamu ingin bermalam di pulau itu. Tarif akomodasi sekitar 450.000 IDR. Antar-jemput ke bandara dan naik perahu dapat diatur dengan menghubungi Pusat Konservasi.

Pusat Konservasi Pulau Kepayang

Alamat: Belitung, Pulau Belitung, Indonesia

Telepon: +62 81280180246; +62 81949189456

Website: Kepayang Island Conservation Center

3. Danau Kaolin

Ketika kegiatan penambangan di kawasan ini dihentikan, tempat ini menjadi seperti surga bersalju. Danau Kaolin, yang terletak di Perawas, pasti akan memikatmu dengan keindahan danau biru dan bentang alam putih alami. Temperatur airnya sedang, ideal untuk berenang. Kamu juga bisa jalan-jalan dan berfoto di kawasan yang seperti dalam mimpi ini. Akun Instagram-mu siap dengan konten-konten baru yang menarik. Karena ini bukan danau kawah, tidak perlu khawatir dengan bau belerang. Danau Kaolin dapat dijangkau dengan mobil hanya dalam 10 menit dari pusat Tanjung Pandan.

Danau Kaolin

Alamat: Perawas, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia

Jam Buka: 8:00 pagi hingga 6:00 sore

Website: Danau Kaolin

4. Pulau Batu Berlayar

Terletak di dekat Lengkuas, terdapat pulau lain yang pasti akan menangkap imajinasimu. Kunjungi Batu Berlayar dan biarkan batu granitnya membuatmu tercengang. Bebatuan ini unik, karena kalau kamu melihatnya dari jauh, tampak seperti kapal layar. Kamu juga bisa berendam di air jernih dan melihat semua bintang laut cantik dari dekat. Selain baju renang, jangan lupa membawa kamera. Batu Berlayar dapat dijangkau dengan perahu hanya dalam 10 menit dari Tanjung Kelayang.

Pulau Batu Berlayar

Alamat: Belitung, Pulau Belitung, Indonesia

Harga: Gratis

5. Pulau Pasir

Pulau Pasir adalah gundukan pasir yang muncul hanya saat air surut. Saat kamu berdiri di atas pasir putih, kamu bisa menikmati pemandangan bentang alam di sekitarnya tanpa terhalang apa pun. Kagumi pemandangannya dan berenang di air dangkal yang jernih. Sama seperti Batu Berlayar, pulau ini juga terkenal dengan bintang lautnya yang lucu. Jangan lupa untuk mengambil foto makhluk laut berwarna-warni saat berkunjung. Hanya perlu 15 menit naik perahu dari Tanjung Kelayang untuk sampai ke Pulau Pasir. Pagi hari biasanya merupakan waktu yang tepat untuk mampir.

Pulau Pasir

Alamat: Belitung, Pulau Belitung, Indonesia

Harga: Gratis

6. Museum Kata Andrea Hirata

Di tahun 2007, penulis lokal tercinta Andrea Hirata menerbitkan sebuah buku berjudul “Laskar Pelangi”. Novel ini tidak hanya menginspirasi pembaca untuk mewujudkan mimpi, tetapi juga memperkenalkan keindahan Pulau Belitung kepada dunia. Karena kesuksesan buku itu, sang penulis memutuskan untuk menggunakan sebagian dari keuntungannya untuk membangun museum. Museum Kata Andrea Hirata akhirnya dibuka pada tahun 2010, dan menjadi satu-satunya museum di Indonesia yang didedikasikan untuk sastra.

Bangunan museum ini adalah replika dari sekolah dasar tempat Hirata bersekolah. Di dalamnya, kamu akan melihat pameran warna-warni tentang sejarah pulau yang kaya serta karya sastra yang unik. Terdapat juga salinan “Laskar Pelangi” dalam berbagai bahasa. Museum ini terletak hanya 11 kilometer (7 mil) dari Tanjung Pandan.

Museum Kata Andrea Hirata

Alamat: Lenggang, Gantung, Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung 33516, Indonesia

Harga: Gratis

Jam Buka: 9:30 pagi hingga 5:00 sore (tutup pada hari Sabtu dan Minggu)

Website: Museum Kata Andrea Hirata

7. Open Pit Kelapa Kampit

Dulunya merupakan situs penambangan timah, tetapi sekarang menjadi obyek fotografi atau tujuan siapa saja yang ingin melihat keindahan alam. Kamu perlu mendaki untuk sampai ke Open Pit Kelapa Kampit dan menikmati pemandangan tebing merah mengagumkan. Kamu juga bisa melihat tanaman langka, tambang yang terbengkalai, dan danau biru kehijauan, yang berada di tengah bentang alam indah. Untuk alasan keselamatan, menjelajahi tambang dan berenang di danau tidak diperbolehkan. Tidak perlu khawatir karena kamu masih bisa berfoto sepuasnya. Suasana tenteram juga akan membuat pendakian awal terbayarkan. Dengan mobil, kamu bisa menjangkau Open Pit Kelapa Kampit hanya dalam satu jam.

Open Pit Kelapa Kampit

Alamat: Senyubuk, Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung 33571, Indonesia

Lihat betapa indahnya Pulau Belitung

Pulau Belitung juga memiliki budaya yang beragam, dan kamu akan melihatnya melalui rumah-rumah kayu tradisional di desa-desa nelayan. Kota lain yang harus kamu jelajahi adalah Manggar, yang merupakan pusat penambangan timah pada zaman kuno. Kamu bisa mengagumi rumah-rumah kolonial Belanda yang terawat baik atau minum secangkir teh di salah satu kedai kopi di sana.

Musim kemarau berlangsung dari bulan April hingga Oktober dan walaupun umumnya cerah, bisa sangat berangin. Kalau kamu tidak suka cuaca berangin, November hingga Maret adalah bulan yang ideal untuk dikunjungi. Namun, pertimbangkan kemungkinan turunnya hujan di sore hari. Desember adalah saatnya menyaksikan balap sepeda Tour d’Belitung. Sementara Oktober atau November adalah bulan di mana perlombaan perahu cadik diadakan. Apa pun tanggal yang kamu pilih, Pulau Belitung pasti akan memenuhi fantasimu tentang liburan yang sempurna.